Belum Setahun Sudah 3 Kali Ganti Pelatih, Begini Kata Jonatan Christie
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengakui bahwa seringnya pergantian pelatih dalam waktu singkat memengaruhi performanya di lapangan. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Jonatan telah bekerja sama dengan tiga pelatih berbeda, yang menuntutnya untuk terus beradaptasi dengan gaya dan strategi baru.
Penyesuaian dengan Pelatih Baru
Setelah tersingkir di babak 32 besar Malaysia Open 2025 oleh pemain Prancis, Toma Junior Popov, Jonatan mengungkapkan bahwa ia masih dalam proses penyesuaian dengan pelatih barunya, Mulyo Handoyo. Ia menyatakan bahwa waktu kerja sama yang baru berlangsung satu hingga dua minggu belum cukup untuk mencapai performa maksimal.
"Saya baru satu sampai dua minggu bersama coach Mulyo Handoyo, jadi masih harus penyesuaian," ujar Jonatan.
Meskipun demikian, Jonatan tetap optimis bahwa dengan pengalaman dan kualitas yang dimiliki oleh Mulyo Handoyo, kerja sama mereka akan membuahkan hasil positif di masa depan.
Dampak Pergantian Pelatih
Frekuensi pergantian pelatih yang tinggi dalam waktu singkat dapat memengaruhi konsistensi dan stabilitas performa seorang atlet. Setiap pelatih memiliki pendekatan, strategi, dan filosofi yang berbeda, sehingga membutuhkan waktu bagi atlet untuk beradaptasi.
Jonatan menyadari bahwa adaptasi ini penting untuk meningkatkan performanya di turnamen-turnamen mendatang. Ia berharap dapat segera menemukan ritme permainannya bersama pelatih baru dan kembali meraih prestasi di kancah internasional.
Harapan ke Depan
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Jonatan Christie bertekad untuk terus belajar dan berkembang. Ia berharap bahwa stabilitas dalam tim pelatih dapat membantunya mencapai performa terbaik dan membawa pulang gelar-gelar juara untuk Indonesia.