Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
Presiden Soekarno memainkan peran penting dalam penemuan kembali dan pemugaran makam Imam Al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan, pada tahun 1956. Saat itu, makam sang perawi hadis ternama ini dalam kondisi tidak terawat dan nyaris terlupakan, tersembunyi di antara semak belukar.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Uni Soviet, Soekarno mengajukan syarat khusus kepada pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev: ia ingin berziarah ke makam Imam Al-Bukhari. Permintaan ini membuat pemerintah Soviet melakukan pencarian intensif untuk menemukan lokasi makam tersebut. Setelah ditemukan, makam dibersihkan dan dipugar untuk menyambut kedatangan Soekarno.
Kunjungan Soekarno ini tidak hanya menghidupkan kembali situs bersejarah tersebut, tetapi juga memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Uzbekistan. Bahkan, pada tahun 2024, sebuah pertunjukan teater musikal berjudul Imam Al-Bukhari and Sukarno dipentaskan di Uzbekistan untuk mengenang peristiwa bersejarah ini.
Warisan Soekarno dalam menghidupkan kembali makam Imam Al-Bukhari tetap dihargai hingga kini, mencerminkan kontribusinya yang signifikan terhadap dunia Islam dan diplomasi budaya internasional.