Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pabrik Neta Dikepung Karyawan Dealer Imbas Mobil Tak Dikirim



Sebagai penggemar otomotif sejati, saya mengikuti perkembangan industri mobil listrik dengan antusias. Namun, kabar terbaru mengenai Neta, produsen mobil listrik asal Tiongkok, cukup mengejutkan. Karyawan dealer di Indonesia dilaporkan mengepung pabrik Neta akibat keterlambatan pengiriman mobil ke konsumen.

Latar Belakang Masalah

Neta, di bawah naungan Hozon Auto, menghadapi tantangan serius di pasar global. Di Tiongkok, penjualan menurun drastis, dengan hanya 53.853 unit terjual dari Januari hingga September 2024, kurang dari 30% dari target tahunan. Akibatnya, produksi di pabrik Zhejiang dihentikan sementara, dan gaji karyawan dipangkas hingga 30%.​

Dampak di Indonesia

Meskipun bisnis Neta di Indonesia diklaim berjalan normal, keterlambatan pengiriman mobil ke dealer menyebabkan ketidakpuasan. Karyawan dealer, yang menghadapi tekanan dari konsumen, meluapkan frustrasi mereka dengan mengepung pabrik Neta di Bekasi. Mereka menuntut kejelasan mengenai jadwal pengiriman dan meminta kompensasi atas kerugian yang dialami.

Analisis Situasi

Masalah ini mencerminkan pentingnya rantai pasok yang efisien dalam industri otomotif. Keterlambatan produksi di Tiongkok berdampak langsung pada distribusi global, termasuk Indonesia. Dealer, sebagai ujung tombak penjualan, menjadi pihak yang paling terdampak ketika terjadi gangguan dalam pasokan.

Penutup

Sebagai penggemar otomotif, saya berharap Neta dapat segera menyelesaikan masalah ini. Transparansi dan komunikasi yang baik antara produsen, dealer, dan konsumen sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan kelangsungan bisnis di pasar yang kompetitif ini.